Langsung ke konten utama

Panduan Lengkap Program Analisa Pelumas (PAP): Solusi Efektif Troubleshooting Mesin Alat Berat

Dalam dunia industri seperti pertambangan, konstruksi, dan logistik, keandalan mesin dan alat berat menjadi kunci produktivitas. Salah satu cara efektif untuk mencegah kerusakan fatal adalah melalui Program Analisa Pelumas (PAP). Program ini membantu mendeteksi masalah sejak dini dengan menganalisis kondisi pelumas yang digunakan pada mesin. Artikel ini akan membahas konsep, manfaat, langkah-langkah implementasi, dan dasar analisis logam keausan dalam program PAP.

Dokumen Prinadi

Apa Itu Program Analisa Pelumas (PAP)?

Program Analisa Pelumas (PAP) adalah metode untuk mengevaluasi kondisi mesin dengan cara memeriksa pelumas yang digunakan. Analisa fisik dan spektrometri digunakan untuk menentukan:

  • Tingkat keausan komponen mesin,
  • Kualitas pelumas yang digunakan, dan
  • Adanya kontaminasi pada pelumas.

Dengan PAP, kerusakan dapat dideteksi lebih awal sehingga perusahaan dapat merencanakan perawatan preventif dan menghindari biaya perbaikan mahal akibat kerusakan mendadak.

Fungsi Utama Pelumas

Pelumas memiliki beberapa fungsi penting dalam mesin, antara lain:

  1. Mengontrol Gesekan: Mengurangi gesekan antar komponen mesin.
  2. Mengendalikan Keausan: Mencegah komponen mesin cepat aus.
  3. Mengurangi Korosi: Mencegah timbulnya karat pada komponen logam.
  4. Mengendalikan Temperatur: Membantu menjaga suhu mesin tetap stabil.
  5. Penyaluran Tekanan: Menyalurkan tekanan pada komponen hidrolik.
  6. Mencegah Getaran: Menyerap getaran yang dihasilkan mesin.
  7. Menutup Kebocoran: Menjaga sistem tetap tertutup rapat.

Dasar Analisis Logam dalam Pelumas

Analisa logam dalam pelumas membantu mengidentifikasi sumber keausan komponen mesin. Berikut adalah contoh logam yang dianalisa dan sumbernya:

  1. Iron (Fe) – Besi

    • Sumber: Cylinder Liner, Gear, Bearing, Crankshaft, dan lainnya.
  2. Copper (Cu) – Tembaga

    • Sumber: Bearing, Thrust Washer, Oil Cooler.
  3. Aluminum (Al) – Alumunium

    • Sumber: Piston, Bearing, Housing, Oil Pump.
  4. Chromium (Cr) – Kromium

    • Sumber: Ring, Bearing, Valve.
  5. Lead (Pb) – Timah Hitam

    • Sumber: Bearing, bahan tambahan oli.
  6. Silicon (Si) – Silikon

    • Sumber: Debu eksternal, sealant.
  7. Zinc (Zn) – Zink

    • Sumber: Additive oli, anti-oksidasi, dan anti-korosi.

Langkah-Langkah Program Analisa Pelumas (PAP)

  1. Pengambilan Sampel Oli
    • Ambil sampel oli secara berkala sesuai prosedur standar.
  2. Pengiriman Sampel ke Laboratorium
    • Jangan menunda pengiriman agar hasil lebih akurat.
  3. Analisa Fisik dan Kimia Pelumas
    • Lakukan pengukuran viskositas, analisa kandungan logam, kontaminasi, dan oksidasi.
  4. Evaluasi Hasil Analisa
    • Interpretasikan hasil untuk mendeteksi adanya keausan, kebocoran, atau masalah lainnya.
  5. Tindak Lanjut Perawatan
    • Lakukan perbaikan atau perawatan sesuai rekomendasi hasil analisa.

Contoh Kasus: Mengatasi Kontaminasi Oli

Jika hasil analisa menunjukkan kontaminasi oli dengan bahan bakar atau air:

  • Sebab: Kebocoran injector, gasket cylinder rusak, atau penyimpanan oli yang tidak baik.
  • Akibat: Pelumasan tidak sempurna, komponen aus lebih cepat, dan overheating.
  • Solusi: Perbaiki kebocoran, ganti oli dan filter, serta lakukan evaluasi beban kerja mesin.

Kesimpulan

Program Analisa Pelumas (PAP) adalah solusi efektif dalam mencegah kerusakan mesin dan memastikan kinerja optimal alat berat. Dengan menganalisa kondisi pelumas, perusahaan dapat mengambil langkah preventif yang tepat, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan produktivitas.

Apakah Anda sudah menerapkan PAP dalam operasional alat berat di perusahaan Anda? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelompok Materi Pelatihan Dasar (KMPD) Berau Coal

 Adapun tujuan dari KMPD adalah : 1. Penerapan Perundangan yang berlaku 2. Nilai dan Mindset K3 3. Pecegahan dan  penurunan kecelakaan akibat kerja 4. Pencegahan dan kerusakan materi 5. Memberikan pembekalan umum penerapan K3 Peraturan Perundangan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA : NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA  PERMEN ESDM 26/2018 TENTANG PELAKSANAAN KAIDAH PERTAMBANGANYANG BAIK DAN PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA KEPMEN ESDM 1827 K/30/MEM/2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK Safety Behavior Guidance Integritas Behavior Guidance Bertindak sesuai ucapan / janji sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan dari pihak lain • Menyampaikan sesuatu sesuai fakta • Berani berbicara/Speak up Sikap Positif Behavior Guidance Menampilkan perilaku yang mendukung terciptanya lingkungan kerja yang saling menghargai dan kondusif •Mau menerima koreksi •Kerjasama yang sinergis • Selalu belajar dan bertanya jika tidak memahami Komitmen...

Penjelasan Lengkap Boiler ( Ketel Uap ) Part 2

Halo terimakasih atas kesediaannya untuk mengklik dan membaca tulisan di blog saya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin melanjutkan tulisan saya mengenai ketel UP (Boiler). Dokumen Pribadi Seperti yang kita ketahui boiler merupakan bejana bertekanan yang tertutup.  Dimana air dipanaskan didalamnya dengan menggunakan bahan bakar tertentu. Adapun bahan bakar boiler bisa berupa : a. Bahan bakar padat b. Bahan bakar cair c. Bahan bakar gas Dalam dunia industri boiler di klasifikasikan menjadi beberapa jenis yakni : Menurut dari pengunaan boiler : 1. Utility Boiler 2. Indsutrial Boiler 3. Marine Boiler Menurut Kegunaan dari pipa-pipanya  1. Fire tube Boiler ( Ketel pipa api) 2. Combi Boiler ( ketel pipa api dan ketel pipa air ) 3. Water Tube Boiler (ketel pipa air) Menurut tekanan kerja dari Boiler 1.  Low Pressure (2-16 bar) 2. Medium Pressure ( 17-30 bar) 3. High Pressure ( 31-140 bar)  4 Super Pressure ( 141-225 bar) 5. Super Critical Pressure ( up to 226 bar) Beri...

FOWA ( FUEL, OIL, WATER, OIL)

Basic Maintenance Secara umum perawatan di definisikan sebagai usaha atau tindakan-tindakan perbaikan yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance mesin selalu seperti kondisi dan performancedari mesin masih baru, dengan biaya perawatan wajar/reliable. Untuk menjaga agar kondisi dan performance mesin tidak menurun adalah usaha-usaha teknis, sedangkan untuk biaya perawatan yang wajar menyangkut management. Mesin atau alat layaknya diperlakukan sebaik mungkin, yaitu agar selalu dalam kondisi yang prima dan dapat bekerja secara terus menerus dengan down time yang seminimum mungkin. Halhaltersebut dapat tercapai dengan perawatan atau pemeliharaan yang baik. Perawatan dinilai baik bila menghasilkan down time yang seminimum mungkin dengan biaya yang serendah mungkin. Jika dilihat dari prosentase disamping, maka kerusakan yang paling besar diakibatkan oleh maintenance, yaitu :  1. 41%, kesalahan pelaksanaan dalam periodic maintenance  2. 31%, kesalahan pelaksanaan dalamp...