Dasar Dasar Hidrolik
Sistem hidrolik merupakan salah satu teknologi yang sangat penting dalam berbagai industri modern. Dengan memanfaatkan sifat fluida cair, sistem ini mampu menghasilkan tenaga mekanis yang besar dan efisien. Artikel ini membahas dasar-dasar hidrolik, termasuk sifat fluida, hukum Pascal, perbedaan tekanan absolut dan tekanan gauge, hingga keunggulan dan kerugian sistem hidrolik dibandingkan mekanik.
Sifat-Sifat Dasar Fluida Cair
Fluida cair memiliki beberapa sifat mendasar yang membuatnya
ideal untuk digunakan dalam sistem hidrolik, yaitu:
- Menyesuaikan
Bentuk: Zat cair mudah menyesuaikan bentuk wadahnya.
- Tidak
Dapat Dimampatkan: Tekanan pada fluida diteruskan sepenuhnya tanpa
perubahan volume.
- Mengalir
dari Tempat Tinggi ke Rendah: Mengikuti hukum gravitasi.
- Meneruskan
Tekanan ke Semua Arah: Tekanan pada fluida dalam ruang tertutup
tersebar merata ke segala arah.
Dari sifat sifat zat cair
di atas bahwa zat cair dapat meningkatkan gaya dan tekanan. Berikut
contoh sederhana dari peningkatan gaya
(force) .
Hukum Pascal dalam Sistem Hidrolik
Sifat-sifat fluida ini mendasari Hukum Pascal,
yang berbunyi:
“Zat cair dalam ruang tertutup akan meneruskan tekanan ke segala arah secara
merata dan tegak lurus terhadap permukaannya.”
Rumus hukum Pascal:
F=P×AF=P×A
- F =
Gaya (Kg)
- P =
Tekanan (Kg/cm²)
- A = Luas Penampang (cm²)
TEKANAN ABSOLUT DAN TEKANAN GAUGE.
Tekanan Absolut vs Tekanan Gauge
Pengukuran tekanan dalam hidrolik dapat dibedakan menjadi:
- Tekanan
Gauge: Tidak dipengaruhi tekanan atmosfer, hanya menunjukkan tekanan
sistem.
- Tekanan
Absolut: Menggabungkan tekanan sistem dengan tekanan atmosfer.
Contoh:
Jika tekanan pada pressure gauge adalah 10 kg/cm², dan tekanan
atmosfer 1,03 kg/cm², maka:
Tekanan Absolut=10+1,03=11,03 kg/cm²Tekanan Absolut=10+1,03=11,03kg/cm²
Keunggulan Sistem Hidrolik Dibandingkan Sistem Mekanik
Keunggulan:
- Daya
dan Gaya Besar: Pemindahan daya yang lebih efisien.
- Pengaturan
Mudah: Arah, kecepatan, dan tekanan dapat diatur dengan presisi.
- Fleksibilitas
Penempatan: Sistem dapat dipasang di area terbatas menggunakan pipa
dan selang.
- Gerakan
Cepat: Membalikkan arah gerakan lebih mudah dibanding mekanik.
Kerugian:
- Kebutuhan
Akurasi Tinggi: Komponen harus dibuat presisi.
- Efek
Panas: Gesekan dalam fluida menyebabkan panas yang memengaruhi
viskositas oli.
- Potensi
Kerusakan Sambungan: Tekanan tinggi dapat menyebabkan sambungan
longgar.
Komponen Utama Sistem Hidrolik
- Tangki
Hidrolik: Menampung dan mendinginkan oli.
- Pompa
Hidrolik: Memindahkan oli dan menciptakan tekanan.
- Control
Valve: Mengatur arah aliran oli.
- Actuator:
Mengubah energi hidrolik menjadi energi mekanik.
Relief Valve: Membatasi tekanan maksimum untuk mencegah kerusakan sistem.
Sirkuit Hidrolik: Open Center vs Close Center
- Open
Center System:
- Oli
mengalir kembali ke tangki saat control valve netral.
- Tekanan
sistem nol, tetapi aliran oli maksimum.
- Close
Center System:
- Aliran
oli berhenti saat control valve netral.
- Tekanan tetap pada batas tertentu untuk menjaga efisiensi sistem.
Pemilihan Oli Hidrolik
Jenis Oli:
- Oli
Mesin (Engine Oil): Diklasifikasikan berdasarkan kekentalan (SAE)
dan mutu (API).
- Oli
Hidrolik (Hydraulic Oil): Memiliki sifat seperti tidak dapat
dimampatkan, melumasi, dan menjaga stabilitas fisika-kimia.
Kerusakan Oli:
- Kontaminasi:
Pengaruh dari luar seperti debu atau air.
- Deteriorasi:
Penurunan kualitas dari dalam akibat penggunaan.
Kerusakan oli dapat merusak komponen sistem hidrolik,
sehingga penting untuk menjaga kebersihan dan kualitasnya.
Kesimpulan
Sistem hidrolik memberikan solusi tenaga yang efisien dan
fleksibel untuk berbagai aplikasi, mulai dari kendaraan berat hingga alat
industri. Dengan memahami prinsip dasar, komponen, dan perawatannya, kita dapat
memaksimalkan manfaat dari teknologi ini sekaligus meminimalkan risikonya.
Ingin tahu lebih lanjut tentang teknologi hidrolik?
Tinggalkan komentar atau hubungi kami!
Keren bang
BalasHapus