Langsung ke konten utama

Sistem Clutch Pada Transmission

Clutch merupakan suatu komponen penghubung dalam rangkaian penerusan tenaga (power train)  pada suatu kendaraan. Clutch terletak diantara engine dan transmisi bertindak sebagai penghubung  ataupun pemutus daya/putaran dari engine ke transmisi.

Dokumen Pribadi

Fungsi clutch :

1. Meneruskan / memutuskan tenaga dari engine ke transmisi sehingga memungkinkan kendaraanuntuk bergerak / berjalan ataupun berhenti.

2. Untuk mempermudah ketika melakukan perpindahan kecepatan ( Shifting transmisi ) dan juga ketika  perlambatan / pengereman.

3. Untuk memungkinkan kendaraan berhenti tanpa harus mematikan engine, sementara gigi transmisi  tetap terpasang / masuk.

Clutch sebagai bagian dari suatu sistem power train banyak digunakan dikendaraan, kecuali beberapa  jenis kendaraan yang sistem power trainnya menggunakan type hydraulic. Berkaitan dengan fungsinya dalam suatu sistem power train, clutch harus dapat memenuhi persyaratan  tertentu agar kendaraan dapat bergerak / berjalan dengan baik dan pengoperasiannya juga tidak  menyusahkan operator.

Persyaratan untuk clutch.

Harus bisa menghubungkan dan memutuskan ( engaged / disengaged ) dengan baik, sehingga  memungkinkan untuk meneruskan ataupun memutuskan tenaga dari engine ke transmisi.

Harus memiliki torque transmitting capacity        ( kemampuan meneruskan tenaga ) yang cukup dan  kemampuan tidak boleh menurun akibat naiknya temperatur kerja.

Harus bisa melepaskan / memindahkan panas yang timbul dengan baik dan tidak terpengaruh oleh  kenaikan temperatur.

Keuntungan penggunaan clutch.

1.      Konstruksinya sederhana.

2.      Harganya tidak terlalu mahal.

3.      Effisiensi lebih tinggi ( lebih kurang 95 % ).

4.      Maintenance / perawatan lebih mudah.

5.      Kemungkinan timbulnya masalah karena adanya kebocoran oli lebih kecil.

A. JENIS -JENIS CLUTCH.

Jika dilihat dari prinsip kerjanya, beragam jenis clutch tetapi yang paling umum / banyak  digunakan adalah :

Friction Clucth.

Clutch jenis ini dalam penerusan tenaga/putaran adalah dengan cara menempelkan (engaged)  dua bidang permukaan, sehingga tenaga / putaran dari bidang permukaan yang satu dapat  diterima oleh bidang permukaan yang lainnya.

Macam - macam type friction clutch:

1. Disc dan plate type.

2. Cone type.

Dokumen Pribadi


Fluid Coupling.

Clutch jenis ini dalam penerusan tenaganya melalui media cairan / fluida. Secara umum clutch jenis ini  dapat dibedakan atas :

Torque converter.

Fluid coupling.


 Friction Clutch (Disc & Plate Clutch) dapat dibedakan lagi :

a. Menurut sistem pendingin Disc Clutch:

1. Dry Type: Panas yang timbul pada Disc Clutch akibat Friction /gesekan pada saat awal Engage/ disengage di lepas langsung ke udara. Strukturnya lebih sederhana dan tidak mungkin terjadi problem kebocoran oli. Contoh pada Truck

2. Wet Type: Panas yang timbul pada Disc di lepas ke Oli dan juga Oli tersebut berfungsi  sebagai untuk melumasi bagian -bagian yang bergerak lainnya.contoh pada  alat berat untuk system transmision ,steering & brake.

b. Menurut banyaknya Disc Clutch 

1. Single Disc Type : Menggunakan satu buah disc ( Driven Plate )

Dokumen Pribadi

 2.Double Disc Type: Menggunakan dua buah disc (Driven Plate)

 

Dokumen Pribadi

 3.Multi Disc Type: Menggunakan tiga  atau lebih disc ( Driven Plate ).

Dokumen Pribadi

 c. Menurut cara kerjanya Clutch :

Pada proses engaged & disengaged clutch 2 dibedakan menjadi :

1.      1. Pull type (tarik)

Dokumen Pribadi


Untuk pengoperasian clutch menggunakan system:

Mekanikal cable/linkage : Untuk engaged disc dan plate  menggunakan linkage atau kabel

Hydraulic servo : Untuk engaged disc  dan Plate menggunakan tekanan air  over  hydraulic/sebaliknya.Pneumatic: Untuk engaged disc dan plate menggunakan pneumatic servo.

B. KAPASITAS KOPLING (torque transmitting capacity).

Kapasitas kopling ( friction clutch ) ditentukan oleh :

Besarnya tekanan spring pada pressure plate.

Koeffisien gesek dari bidang kontaknya.

Diameter dan disc plate.

Jumlah disc plate (jumlah permukaan  yang bersinggungan).

 B. KAPASITAS KOPLING (torque transmitting capacity).

Dokumen Pribadi
Jika torque transmitting capacity dan suatu clutch lebih kecil dari maximum torque yang dikeluarkan engine, maka tidak akan tercapai maximum torque pada transmisi karena terjadinya slip pada clutch.  Sebaliknya jika torque transmitting capacity suatu clutch terlalu besar dibanding torque maximum yang dikeluarkan engine, maka akan mengakibatkan engine stall (mati) pada saat transmisi mendapat beban  berlebihan (over load ).

Rumus untuk menghitung kapasitas kopling:

do + di

T   = h x z x m x P / 4000 (kgm)

T             = Torque transmitting capacity.

p            = Faktor koreksi.

z             = Jumlah permukaan yang bersinggungan.

miu             = Koeffisien gesek.

P             = Tekanan total yang bekerja pada pressure plate (kg).

Do         = Diameter luar bidang kontak disc (mm).

di            = Diameter dalam bidang kontak disc (mm).

Setelah penggunaan biasanya nilai torque transmitting capacity suatu clutch

mungkin akan menurun. Hal ini yang akan menyebabkan terjadinya slip (di rasakan low of power)

Pada dry type clutch, slip yang terjadi umumnya diakibatkan oleh:

Pada permukaan clutch terdapat oli.

Tekanan terhadap clutch berkurang.

Keausan pada facing material disc / driven plate.

 c. Komponen-Komponen Utama Kopling (Clutch).

 

Dokumen Pribadi



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelompok Materi Pelatihan Dasar (KMPD) Berau Coal

 Adapun tujuan dari KMPD adalah : 1. Penerapan Perundangan yang berlaku 2. Nilai dan Mindset K3 3. Pecegahan dan  penurunan kecelakaan akibat kerja 4. Pencegahan dan kerusakan materi 5. Memberikan pembekalan umum penerapan K3 Peraturan Perundangan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA : NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA  PERMEN ESDM 26/2018 TENTANG PELAKSANAAN KAIDAH PERTAMBANGANYANG BAIK DAN PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA KEPMEN ESDM 1827 K/30/MEM/2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK Safety Behavior Guidance Integritas Behavior Guidance Bertindak sesuai ucapan / janji sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan dari pihak lain • Menyampaikan sesuatu sesuai fakta • Berani berbicara/Speak up Sikap Positif Behavior Guidance Menampilkan perilaku yang mendukung terciptanya lingkungan kerja yang saling menghargai dan kondusif •Mau menerima koreksi •Kerjasama yang sinergis • Selalu belajar dan bertanya jika tidak memahami Komitmen...

Penjelasan Lengkap Boiler ( Ketel Uap ) Part 2

Halo terimakasih atas kesediaannya untuk mengklik dan membaca tulisan di blog saya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin melanjutkan tulisan saya mengenai ketel UP (Boiler). Dokumen Pribadi Seperti yang kita ketahui boiler merupakan bejana bertekanan yang tertutup.  Dimana air dipanaskan didalamnya dengan menggunakan bahan bakar tertentu. Adapun bahan bakar boiler bisa berupa : a. Bahan bakar padat b. Bahan bakar cair c. Bahan bakar gas Dalam dunia industri boiler di klasifikasikan menjadi beberapa jenis yakni : Menurut dari pengunaan boiler : 1. Utility Boiler 2. Indsutrial Boiler 3. Marine Boiler Menurut Kegunaan dari pipa-pipanya  1. Fire tube Boiler ( Ketel pipa api) 2. Combi Boiler ( ketel pipa api dan ketel pipa air ) 3. Water Tube Boiler (ketel pipa air) Menurut tekanan kerja dari Boiler 1.  Low Pressure (2-16 bar) 2. Medium Pressure ( 17-30 bar) 3. High Pressure ( 31-140 bar)  4 Super Pressure ( 141-225 bar) 5. Super Critical Pressure ( up to 226 bar) Beri...

FOWA ( FUEL, OIL, WATER, OIL)

Basic Maintenance Secara umum perawatan di definisikan sebagai usaha atau tindakan-tindakan perbaikan yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance mesin selalu seperti kondisi dan performancedari mesin masih baru, dengan biaya perawatan wajar/reliable. Untuk menjaga agar kondisi dan performance mesin tidak menurun adalah usaha-usaha teknis, sedangkan untuk biaya perawatan yang wajar menyangkut management. Mesin atau alat layaknya diperlakukan sebaik mungkin, yaitu agar selalu dalam kondisi yang prima dan dapat bekerja secara terus menerus dengan down time yang seminimum mungkin. Halhaltersebut dapat tercapai dengan perawatan atau pemeliharaan yang baik. Perawatan dinilai baik bila menghasilkan down time yang seminimum mungkin dengan biaya yang serendah mungkin. Jika dilihat dari prosentase disamping, maka kerusakan yang paling besar diakibatkan oleh maintenance, yaitu :  1. 41%, kesalahan pelaksanaan dalam periodic maintenance  2. 31%, kesalahan pelaksanaan dalamp...